Tadi gue bbm-an sama Gulf, dan kita sempet ngobrolin tentang perselingkuhan. Sebenernya, siapa yang salah kalau dalam hubungan itu ada orang ketiga atau keberapa aja yang mengganggu hubungan mereka?
Lelaki itu memang lebih banyak daripada perempuan, jadi nggak heran kalau misalnya banyak lelaki yang selingkuh atau para lelaki diperbolehkan poligami. Kalau seorang lelaki selingkuh, berarti perempuannya yang tidak bisa membuat lelaki itu untuk setia. Terima gak? Mau nggak mau, harus terima.
Gue sendiri bingung, gimana caranya jadi perempuan yang membuat lelaki itu setia. Karena gue selalu mendengar cerita tentang perselingkuhan yang terjadi dikeluarga gue. Mungkin, sedikit banyak gue ngerti kenapa lelakinya bisa selingkuh. Tapi, gue suka rada bingung juga sama suami yang udah di 'serve' sedemikian rupa, tapi malah tetep selingkuh. Memang manusia gak pernah puas. Tapi apa kita harus selalu berpatokan dengan kata-kata itu dan membuat suatu perselingkuhan itu menjadi benar karena kata-kata itu?
Sampe sekarang, gue sendiri pun masih berpikir. Dan gue takut buat ngadepin semuanya, kalau sewaktu-waktu gue akan kehilangan seseorang yang gue sayangi yaitu suami gue, karena direbut oleh perempuan lain. Karena manusia itu nggak sempurna. Dan apa kita harus berpatokan dengan kata-kata itu untuk membela diri kita agar orang bisa memahami kenapa kita begitu?
Cuman tetep sih sesek kalau diselingkuhin.
Walaupun gue sendiri pernah melakukan hal itu, dan gue menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar